BERITABANGSA.COM – Lailatul qodar adalah, suatu malam yang terjadi pada bulan ramadan, yang dalam Alquran digambarkan sebagai malam yang lebih mulia dari seribu bulan.
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan (Al-Qadar : 1-3). Maksudnya, bahwa malam kemuliaan itu lebih baik daripada lelaki yang membawa senjatanya selama seribu bulan dalam berjihad di jalan Allah.
Adapun keutamaan lainnya adalah, diampuninya dosa-dosa terdahulu ketika melakukan salat malam di saat lailatul qodar. Rasulullah bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa salat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.
Lalu, kapan tepatnya waktu lailatul qadar terjadi? Tidak ada yang tahu, dan itu poin pentingnya. Ketidakpastian waktunya mengandung hikmah sangat besar, yaitu membuat manusia terus beribadah setiap malam dengan harapan mendapatkan kemuliaan lailah al-qadr.
Jika waktunya pasti, maka hanya cukup menunggu dan kemudian melaksanakan ibadah di waktu tersebut, seperti halnya salat Jumat atau ibadah-ibadah lainnya.
Ya, walau tidak bisa dipungkiri, banyak dari kita masih enggan melakukan ibadah yang sudah jelas waktunya, apalagi yang tidak jelas waktunya seperti lailah al-qadr. Meski demikian, Rasulullah meninggalkan clue (petunjuk) bagi orang yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkannya. Beliau bersabda:
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
“Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan”
(*) Penulis adalah guru ngaji di Desa Pajeruan, Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang.