BERITABANGSA.COM-GRESIK- Kabupaten Gresik merupakan kawasan industri. Banyak buruh bekerja di sini. Posisi geografisnya pun strategis. Namun di era revolusi industri 4.0 ini siapa pun dituntut melek internet termasuk buruh.
Tantangan besar para milenial di era disrupsi saat ini adalah terjadinya inovasi dan perubahan fundamental yang mengubah sistem, tatanan dan landscape ke cara baru.
Tantangan lain adalah fenomena hubungan transplanetari dan suprateritorialitas yang bersifat borderless, era media sosial yakni tersedianya media daring dan era Gig Economy yaitu kecenderungan milenial menjadi pekerja temporer yang fleksibel tanpa terikat.
Melihat itu Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengajak para milenial menjadi personal yang kompetitif di era teknologi.
“Peluang menjadi karyawan semakin turun karena teknologi. Semua harus benar-benar merubah paradigma bagaimana pola pikir menjadi kreatif,” ujar Emil.
Dia pun mengajak para kaum muda untuk mewarnai konten dengan hal kreatif dan inovatif. Hal itu juga menjadi jawaban atas tantangan kondisi zaman di era digital.
“Jangan selalu menjadi penonton. Buatlah konten yang bermanfaat. Kreativitas dan inovatif yang sebelumnya belum pernah ada,” kata Emil.
Emil juga mengajak generasi milenial untuk membangun skill lebih kreatif dan inovatif di era yang kompetitif.
“Inilah yang akan kita cari di momen harlah, bagaimana IPNU dan IPPNU dapat menghadapi ini. Ke depan, Gresik ingin dikenal seperti apa, dan sebagai apa itu tergantung panjenengan,” kata Emil di acara puncak Harlah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-68, dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke-67 Kabupaten Gresik, Senin (28/3/2022) malam.
Di depan ratusan pemuda yang terdiri dari GP Anshor dan Fatayat PCNU Gresik, Wagub Emil mengatakan, meski saat ini Gresik memiliki banyak investasi, semisal Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang merupakan kawasan industrial, para milenial diajak agar memiliki UMKM.
“Kami mengajak IPNU dan IPPNU untuk menjadi pemuda yang kreatif dan inovatif. Apa yang kami lakukan di Pemprov Jatim untuk itu? Kita ada program Milenial Job Center untuk membantu UMKM di Jatim yang kami jodohkan dengan talenta muda berbakat yang menggeluti desain, pengembangan konten dan selanjutnya,” jelas Emil.
Dari kolaborasi itu, saat ini sudah ada 4.200 pelaku UMKM yang berkembang, yang dibantu oleh 1.500 anak muda seluruh Jatim.
“Kami akan menjalin kerjasama program tersebut dengan IPNU dan IPPNU Gresik untuk membantu mengembangkan bakat dan skill para milenial baik dari Gerakan Pemuda Anshor dan Fatayat,” pungkas Emil.